Minggu, 07 Oktober 2012

STUDI PEMANFAATAN TEKNOLOGI RUMPON DALAM PENGOPERASIAN PURSE SEINE DI PERAIRAN SUMATERA BARAT


Dalam memacu peningkatan pemanfaatan sumberdaya perikanan secara efisien dan efektif guna mendapatkan hasil tangkapan yang optimal tanpa merusak kelestarian sumberdaya, maka perlu diterapkan teknologi yang memadai. Rumpon sebagai alat bantu penangkapan adalah salah satu teknologi yang berfungsi untuk mengumpulkan atau mengkonsentrasikan ikan pada suatu kawasan perairan sehingga dengan demikian lebih memudahkan penangkapannya dengan alat tangkap yang sesuai, karena posisi daerah penangkapan telah diketahui sejak dini.
Mengingat makin berkembangnya pemanfaatan teknologi rumpon dalam penangkapan ikan khususnya di perairan Sumatera Barat, maka perlu dilakukan suatu studi pemanfaatan teknologi rumpon dalam pengoperasian purse seine di perairan Sumatera Barat.

SPESIFIKASI dan KONTRUKSI RUMPON
Material yang digunakan seperti pengapung dari plat besi dan diisi dengan sterofoam cor, tali pemberat dari rantai dan tali serat sintesis, pemberat dari coran beton seberat 1800 kg (18 buah) dan material pemikat dari daun nibung yang dipasang pada kedalaman perairan sekitar 2000 meter.
Spesifikasi Rumpon adalah :
1.      Rakit atau Pengapung dengan spesifikasi panjang 2,5 m, diameter 0,78 m, berat 80 kg, bahan plat besi berisi sterofoam, cord an berwarna merah.
2.      Cincin dengan spesifikasi diameter luar 23 cm, diameter dalam 20 cm, tebal 1,5 cm, bahan besi stainlesstel 5/8 inch, berat 1,2 kg dan berwarna putih.
3.      Kili-Kili dengan spesifikasi atas : luar 11,5 cm, dalam 8,5 cm, tebal 1,5 cm, bawah : luar 8,5 cm, dalam 5,5 cm, tebal 1,5 cm, bahan besi stainlesstel 5/8 inch, berat 1,2 kg dan berwarna putih.
4.      Segel dengan spesifikasi panjang 8 cm, lebar 6 cm, tebal 1,5 cm, berat 0,8 kg bahan besi stainlesstel 5/8 inch dan berwarna putih.
5.      Rantai dengan spesifikasi panjang 15 m, diameter luar 5 cm, diameter dalam 2 cm, tebal 1,5 cm, berat 214 kg, bahan besi stainlesstel 5/8 inch dan berwarna putih.
6.      Tali PE dengan spesifikasi panjang 2200 m, diameter 57 mm, berwarna putih, arah pintalan Z.
7.      Pipa Plastik dengan spesifikasi panjang 1 m, diameter 12 cm, berwarna hijau.
8.      Batu dengan berat 20 kg.
9.      Pemberat dengan spesifikasi tinggi 38 cm, diameter 60 cm, berat 1800 kg.
10.  Tali PA dngan spesifikasi panjang 440 m, diameter 9,5 mm, berwarna hijau, dan arah pintalan Z.
11.  Pengumpul/pemikat dengan spesifikasi bahan daun nibung, berwarna hijau, jarak antara ikatan 1,5m.
Sementara nelayan purse seine Sibolga (Sumatera Utara) yang telah memanfaatkan teknologi rumpon sejak tahun 1980-an, namun telah menggunakan rumpon dengan teknologi yang lebih maju bila dibandingkan dengan nelayan dari Sumatera Barat khususnya Sasak Kabupaten Pasaman. Banyak manfaat yang didapat dari pemanfaatan teknologi rumpon ini antara lain :
(1). Daerah penangkapan dapat ditentukan sejak awal,
(2). Meningkatkan hasil tangkapan,
(3). Meningkatkan pendapatan pemilik rumpon,
(4). Meningkatkan pendapatan nelayan, dan
(5). Mengurangi pemakaian bahan bakar minyak.
Ada tiga hal yang menyebabkan ketertinggalan nelayan Sumatera Barat di dalam memanfaatkan teknologi rumpon ini antara lain :
(1). Kurangnya kesadaran nelayan di dalam pemanfaatan teknologi rumpon,
(2). Modal yang dimiliki oleh nelayan di dalam penyediaan rumpon dengan armada penangkapan yang lebih maju cukup terbatas, dan
(3). Kurangnya perhatian pemerintah terutama dinas terkait di dalam mengadopsi dan mengembangkan teknologi rumpon ini.

Spesifikasi dan Konstruksi Alat Tangkap Purse Seine
Tipe purse seine yang digunakan dalam penelitian ini tergolong tipe Amerika berbentuk empat persegi panjang dengan tubuh jaring terdiri atas sayap (wing), kantong (bunt), dan badan (body).
Panjang jaring adalah 750 meter dan dalam 120 meter (2400 mata) dengan ukuran jaring 2 inch.
Ukuran purse seine yang lebih panjang dapat meningkatkan hasil tangkapan terutama untuk menangkap ikan perenang cepat, maksudnya adalah bahwa ukuran purse seine yang semakin panjang, maka ikan akan lebih kecil memperoleh kesempatan untuk melarikan diri. Hal ini juga
ditekankan oleh Rumeli (1976), menyatakan bahwa untuk menangkap ikan perenang cepat seperti Tuna dan Tongkol dibutuhkan ukuran purse seine yang lebih panjang.
Kapal purse seine dari Sibolga yang dioperasikan di perairan Sumatera Barat ini mempunyai ukuran yang berbeda dengan kapal purse yang ada di Sasak yang berukuran LOA (panjang total) 18,5, LOA (lebar total) 3,80 dan Depth (dalam) 2,5 meter, material dari kayu dengan mesin penggerak yang digunakan adalah mesin Fuso 180 PK dan jumlah ABK 20 orang (Putrayadi, 1990). Hal ini berarti kapal purse seine dari Sibolga (Sumatera Utara) yang beroperasi di perairan Sumatera Barat mempunyai ukuran yang lebih besar bila dibandingkan dengan kapal purse seine yang ada di Sasak. Ada lima hal yang menyebabkan nelayan Sibolga (Sumatera Utara) menggunakan kapal yang berukuran besar bila dibandingkan dengan Sasak (Sumatera Barat) antara lain adalah ;
(1) daerah pemasangan rumpon dan pengoperasian alat tangkap purse seine adalah di perairan laut bebas dengan jarak 25-180 mil atau waktu tempuh 8-12 jam yang mampu menghadapi desakan arus dan gelombang atau badai yang besar,
(2) lama operasi penangkapan yaitu maksimal sepuluh hari sehingga dengan demikian kapal harus dapat menampung persediaan kebutuhan selama kegiatan menangkap maupun hasil tangkapan yang diperoleh dari kegiatan menangkap tersebut,
(3) kapal harus dapat menangani jaring yang cukup besar dengan menggunakan tenaga manusia yang sedikit mungkin,
(4) kemanan nelayan dapat terjamin dan mampu menghilangkan kerja keras dan meletihkan.

SPESIFIKASI KAPAL PURSE SEINE
1.      Kapal dengan ukuran panjang 28,83 m, lebar 7,70 m, dalam 2,10 m, GT 88 ton, dengan material kayu.
2.      Mesin, mesin utama merek Nissan diesel berkekuatan 370 PK, mesin lampu merek fuso berkekuatan 120, mesin air merek Mitsubishi berkekuatan 70 PK.

Perlengkapan tambahan yang dianggap penting dalam pengoperasian alat tangkap purse seine ini adalah lampu, fish finder, sampan atau perahu kecil, boom, roller dan tangguk.




Jenis dan Jumlah Ikan Hasil Tangkapan
Jenis ikan yang tertangkap umumnya adalah ikan pelagis, perenang cepat dan umumnya hidup bergerombol seperti ikan Cakalang (katsuwonus pelamis), Tuna (Thunnus sp), dan Tongkol (Euthynnus sp). Menurut Raharjo dan Bahar (1988), mengatakan bahwa salah satu pergerakan Tuna yang penting dalam rangka keberhasilan penangkapan adalah sifat Tuna yang bergerak menuju termoklin yang merupakan daerah yang kaya akan manakan di samping mempunyai salinitas yang tinggi (28-40 %), penyebarannya di Samudera Hindia meluas 30ยบ LS ke Utara dan Timur Afrika hingga Barat Australia. Dari hasil penelitian Dewi (2002), bahwa jenis ikan hasil tangkapan purse seine selain jenis Tuna adalah Alu-alu (Sphyraena sp), Kembung perempuan (Rastrelliger negletus), Kembung lelaki (Rastrelliger kanagurta), Layur (Thriciurus sp), Selar (Selaroides sp), Cumi-cumi (Loligo spp), Sotong (Sepia spp), dan Beronang (siganus sp). 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar