Rabu, 03 Oktober 2012

Review Jurnal Pengantar Ilmu Penangkapan Ikan


Analisis Perbandingan Produktivitas Usaha Penangkapan Ikan Rawai Dasar (Bottom Set Long Line) dan Cantrang (Boat Seine) di Juwana Kabupaten Pati

Rawai dasar (Bottom set long line) merupakan alat tangkap yang cocok digunakan di perairan Indonesia, karena wilayah perairan yang luas dan kaya akan berbagai ikan dasar. Alat tangkap Cantrang (Boat seine) juga digunakan untuk menangkap ikan-ikan demersal. Akan tetapi tingkat pemanfaaatan ikan antara satu kawasan dengan kawasan perairan lain tidaklah sama. tingkat produktivitas perikanan tangkap dengan menggunakan alat tangkap Rawai dasar (Bottom set long line) dan Cantrang (Boat seine) masih rendah di wilayah ini, oleh karena itu diadakan penelitian ini.
Setiap usaha penangkapan ikan dengan menggunakan alat tertentu akan selalu menginginkan keuntungan yang dapat berlangsung terus menerus Rawai dasar (Bottom set long line) dan Cantrang (Boat seine) merupakan alat tangkap yang ditujukan untuk menggantikan alat tangkap trawl yang terjadi tahun 1980, dihapuskan dan tidak boleh dioperasikan, karena merupakan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dan membandingkan tingkat produktivitas dan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai total dari hasil tangkapan serta tingkat keuntungan usaha penangkapan pada alat tangkap Rawai dasar (Bottom set long line) dan Cantrang (Boat seine) di perairan Juwana, Pati.
Biaya penyusutan merupakan pengurangan nilai dari faktor produksi tahan lama yang diakibatkan oleh waktu dan pemakaian. Pada usaha penangkapan Rawai dasar (Bottom set long line) dan Cantrang (Boat seine) yang merupakan faktor produksi tahan lama adalah kapal, mesin kapal, alat tangkap, alat bantu dan peralatan lainnya. Berdasarkan data yang didapat, bahwa biaya investasi yang paling besar adalah usaha perikanan dengan menggunakan alat tangkap rawai dasar (Bottom Set Long Line).
Besarnya biaya investasi tersebut, paling besar adalah untuk pengadaan kapal, disusul kemudian alat tangkap untuk Rawai dasar (Bottom set long line) dan mesin untuk Cantrang (Boat seine), selanjutnya alat bantu. Lalu, rata-rata biaya penyusutan yang dikeluarkan oleh usaha penangkapan dengan kapal Rawai daasar (Bottom set Long Line) lebih besar daripada kapal Cantrang (Boat Seine). Ini dikarenakan para juragan kapal Cantrang (Boat Seine) lebih memilih membeli kapal second daripada kapal baru, sehingga biaya yang dikeluarkan lebih sedikit.
Alat tangkap yang digunakan kapal Rawai dasar (Bottom set long line) juga mengalami penyusutan lebih besar daripada Cantrang (Boat seine), hal ini diakibatkan karena mata pancing dalam pengoperasian seringkali hilang oleh adanya arus yang besar. Sehingga harus sering mengganti dengan mata pancing yang baru. Biaya total merupakan keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produksi yaitu hasil penjumlahan dari biaya tetap dan biaya tidak tetap. Besarnya biaya total (input) pada usaha penangkapan alat tangkap Rawai dasar (Bottom set long line) dan Cantrang (Boat seine). Biaya total usaha alat tangkap Cantrang (Boat seine) lebih besar daripada usaha alat tangkap Rawai dasar (Bottom set long line). Hal ini disebabkan oleh biaya operasional dan biaya perawatan Cantrang (Boat seine) lebih besar karena cara operasi penangkapan Cantrang (Boat seine) ditarik dari atas kapal sehingga memerlukan bahan bakar yang banyak untuk menggerakan 2 mesin dan perawatan terhadap mesin yang cepat rusak karena menggunakan bahan bakar minyak tanah dan banyaknya nelayan melakukan operasi penangkapan (trip) dalam satu tahun.
Faktor yang mempengaruhi nilai total hasil tangkapan Rawai dasar (Bottom set Long Line) dan Cantrang (Boat Seine) adalah biaya operasional dengan nilai elastisitas produksi. Produktivitas yang dihitung dari alat tangkap Rawai dasar (Bottom set long line) dan Cantrang (Boat seine) ini meliputi produktivitas per unit alat, per ABK dan per trip penangkapan. Keuntungan yang diperoleh dari kedua alat tangkap tersebut lebih menguntungkan Rawai dasar (Bottom set long line) dibandingkan alat tangkap Cantrang (Boat seine), tapi produktivitas yang diperoleh Cantrang (Boat seine) lebih tinggi jika dibandingkan dengan Rawai dasar (Bottom set long line). Hal ini dikarenakan jumlah trip dalam 1 tahun pengoperasian alat tangkap Cantrang (Boat seine) lebih banyak jika dibandingkan dengan Rawai dasar. Dan keuntungan yang diperoleh oleh usaha penangkapan Cantrang (Boat seine) lebih banyak daripada keuntungan yang diperoleh usaha penangkapan Rawai dasar (Bottom set long line). Ini dikarenakan penerimaan Cantrang (Boat seine) lebih besar dibandingkan dengan Rawai dasar (Bottom set long line). Sedangkan biaya total yang dikeluarkan oleh Cantrang (Boat seine) lebih sedikit jika dibandingkan dengan Rawai dasar (Bottom set long line).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar