Rabu, 26 September 2012

Miss My Family :)


kalo aku kangen sama papah , yang aku lakuin cuma bisa nangis n nangis .
aku yakin , sampe sekarang pun aku belom bisa ngebahagiain papah .
aku cuma bisa nyusahin papah doang .

nanti tanggal 28 juli , genap udah 2 tahun papah ninggalin aku , ade aku n mamah .
kangen pah sama papah .
kangen sama bawelnya papah ,
yang ga ngebolehin aku belajar berenang , yang ga ngebolehin aku main malem'' , yang ga ngebolehin aku megang hape sendiri , yang ga ngebolehin aku bawa motor jauh'' ,
kangen sama kocaknya papah ,
kangen sama kemarahannya papah ,
pokoknya kangen segala''nya deh .
hhuh , :'(
kalo inget waktu dulu , aku gag kuat hadapinnya .

ga kuat ngeliat mamah yang begitu TEGAR ngerawat papah .
ga kuat ngeliat papah yang menahan sakit yang papah derita .
ga kuat papah di rawat di ICU rumah sakit .
ga kuat ngeliat nasib ade yang masih terlalu muda buat nerima semuanya .
ga kuat , pokoknya gag kuat .

kemarin , maaf ya pah aku baru sempet lagi ke makam papah .
aku baru nengokin papah lagi .
aku baru sempet ngirim doa secara langsung ke papah .
tapi sampe kapan pun , aku ga bakal lupa sama papah .
buat mamah , aku akan ngejagain mamah selalu .
aku akan jadi seorang wanita yang tegar seperti mamah . :*
buat adikku , jangan manja lagi , jadi wanita yang tegar ya seperti mamah .
I love u so much my daddy .
Love u forever . :*

Minggu, 23 September 2012

Identifikasi Alat Penangkapan Ikan Ramah Lingkungan di Kawasan Konservasi Laut Pulau Pombo Provinsi Maluku


Aktivitas penangkapan ikan di Indonesia telah mendekati kondisi kritis, akibat tekanan penangkapan dan tingginya kompetisi antar alat tangkap dan telah menyebabkan menipisnya stok sumberdaya ikan. Sehingga nelayan mulai melakukan modifikasi alat tangkap untuk mendapatkan hasil tangkapan yang maksimal termasuk menggunakan teknologi penangkapan yang merusak (destruktif fishing) atau tidak ramah lingkungan.
Kondisi ini turut memberikan dampak negatif terhadap kawasan konservasi laut di Indonesia yang ditetapkan pemerintah untuk melindungi keanekaragaman hayati laut beserta jenis fauna langka. Salah satunya dialami oleh perairan laut Pulau Pombo di kabupaten Maluku Tengah provinsi Maluku, yang telah ditetapkan pemerintah sebagai Kawasan Konsevasi sejak tahun 1973 melalui SK Menteri Pertanian No.327/KPTS/Um/7/1973, dan mulai dimaksimalkan pengelolaannya pada tahun 1996 berdasarkan SK Menteri Kehutanan No. 392/Kpts-VI/96 dengan status Cagar Alam daratan seluas 2 ha dan Taman Wisata Laut seluas 998 ha.
Pulau Pombo adalah pulau yang tidak berpenghuni dan sejak dahulu dimanfaatkan sebagai tempat wisata, mencari ikan dan kerang-kerangan (bameti) serta tempat berlabuh nelayan saat melakukan penangkapan ikan. Walaupun telah ditetapkan sebagai kawasan konservasi laut, namun aktivitas penangkapan ikan dan pengumpulan biota laut di kawasan ini berlangsung pesat dengan menggunakan berbagai metode dan teknologi penangkapan, termasuk pengoperasian alat tangkap merusak.
Evaluasi dampak pengoperasian alat penangkap ikan minimal harus mampu menjawab tiga dampak utama, yaitu : (1) dampak terhadap lingkungan, (2). dampak terhadap kelimpahan sumberdaya dan (3) dampak terhadap target sumberdaya ikan. Sehingga dianggap perlu melakukan identifikasi semua jenis alat tangkap yang beroperasi di perairan pulau Pombo sebagai bahan informasi dalam upaya pengelolaan kawasan Konservasi Laut pulau Pombo agar terhindar dari kerusakan.

Berikut adalah 9 alat penangkapan ikan yang biasa dioperasikan didaerah Pulau Pombo Provinsi Maluku  :
Pancing Ulur (Hand Line)
Alat penangkapan ikan yang memiliki prinsip penangkapan dengan memancing ikan target sehingga terkait dengan mata pancing yang dirangkai dengan tali menggunakan atau tanpa umpan
·         Jaring Insang Permukaan (Surface Gill Net)
Alat penangkapan ikan yang memiliki prinsip ikan yang tertangkap umumnya tersangkut di bagian insang. Pengoperasiannya menggunakan pemberat pada bagian bawah jaring dan bagian atasnya diberikan pelampung, sehingga tubuh jaring secara keseluruhan berdiri tegak di dalam perairan untuk bisa menghadang gerombolan ikan.
·         Jaring Insang Dasar (Bottom Gill Net)
Alat tangkap yang ramah lingkungan dengan memenuhi 6 dari 8 indikator alat tangkap ramah lingkungan, dimana tidak menangkap ikan berkualitas tinggi karena ikan yang terjerat jika dibiarkan lama akan mati sehingga menurunkan kesegaran ikan. Kelebihan alat tangkap ini adalah bersifat menetap, sehingga jika ditinjau dari aspek ramah lingkungan tidak merusak karang secara meluas.
·         Jala Tebar (Casting Net)
Jala relatif tergolong alat tangkap yang merusak dengan hanya memenuhi 5 dari 8 indikator alat tangkap ramah lingkungan. Meskipun alat tangkap ini memiliki hasil tangkapan sampingan rendah karena ukuran mata jaring yang digunakan disesuaikan dengan ikan target penangkapan, namun alat tangkap ini akan bisanya menangkap biota laut langka yang di lindungi seperti penyu dan dugong yang tanpa sengaja terjerat jaring sehingga dinilai tidak memiliki selektif tinggi.
·         Bubu (Trap)
Alat tangkap ini terbuat dari anyaman bambu dan berbentuk empat persegi panjang dan memiliki satu pintu. Alat tangkap ini bersifat menetap sehingga tidak merusak karang secara meluas, namun akan berbahaya jika dioperasikan dalam jumlah yang banyak.
·         Bameti (Alat Pengumpul)
Alat pengumpul moluska yang biasanya berupa parang dan linggis atau benda keras lainnnya untuk mencungkil moluska yang menempel.
·         Potas (Obat Bius)
Potas (potasium cyanide) didapatkan nelayan setempat dari para pengusaha atau pedagang pengumpul ikan karang hias. Penggunaan potas untuk mendapatkan ikan karang hidup dan tanpa cacat. Dengan cara menyemprotkan potas ke arah terumbu karang yang menjadi tempat bersembunyinya ikan, sehingga ikan mengalami pusing dan penangkapannya lebih mudah. Namun cara ini, sangat merusak terumbu karang karena penyemprotan potassium cyanida menyebabkan hewan karang mengalami stress dan mati. Bahkan ikan hasil tangkapan menggunakan potasium cyanida akan mempengaruhi kesehatan manusia jika dibeli dalam keadaan mati, karena ikan yang mati menyimpan bahan kimia beracun dalam tubuhnya yang tidak sempat dikeluarkan melalui proses metabolisme.
·         Bahan Peledak (Blast Fishing)
Bom terbuat dari bubuk mesiu bekas peninggalam perang dunia II yang tidak meledak, dan berkembang dengan menggunakan bom botol (bom molotov) yang dibuat dengan mencampurkan bahan kimia. 

Sabtu, 22 September 2012

15 pulau terluar kepri tak berpenghuni


BATAM, KOMPAS.com — Dari 19 pulau terluar di wilayah Provinsi Kepulauan Riau, 15 di antaranya tak berpenghuni. Mercusuar dengan cat merah-putih telah didirikan di 14 pulau tak berpenghuni tersebut sebagai penanda wilayah Indonesia.
"Satu-satunya pulau yang belum dibangun mercusuar dan belum ada penduduknya adalah Pulau Sentut. Tahun ini kami akan membangunnya," kata Gubernur Kepulauan Riau Muhammad Sani, Selasa (5/4/2011).
Pembangunan mercusuar sejauh ini dinilai sebagai langkah paling realistis untuk meminimalkan kemungkinan adanya klaim wilayah dari negara yang berbatasan atas pulau-pulau terluar tak berpenguni. Mobilisasi penduduk ke pulau tersebut sejauh ini belum menjadi pilihan karena secara geografis pulau-pulau itu sulit dihuni dan belum siap dihuni.
Pulau-pulau terluar umumnya berukuran sangat kecil dan jauh dari pulau utama. Tak ada akses air bersih di pulau tersebut sehingga mutlak dipasok dari pulau utama. Demikian halnya dengan kebutuhan bahan pangan yang mutlak dipasok dari pulau-pulau utama.
Dalam strategi pembangunannya, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau berkomitmen mendorong percepatan pembangunan daerah terluar. Namun, hal ini terbatas pada pulau berpenghuni. Untuk Pulau Subi Kecil, misalnya, sedianya akan dicetak sawah.
Wilayah Provinsi Kepulauan Riau yang 96 persen berupa lautan terdiri atas 2.408 pulau. Provinsi tersebut berbatasan langsung dengan wilayah negara Malaysia, Singapura, Kamboja, dan Vietnam. Pulau terluar paling banyak berbatasan dengan Malaysia, di antaranya Karimun Kecil, Iyu Kecil, Sentut, Tokong Malang Biru, dan Kepala.
Adapun empat pulau terluar yang berpenghuni meliputi Nipah, Senoa, Subi Kecil, dan Karimun Anak. Pulau Nipah dihuni marinir dengan sistem rotasi pasukan secara berkala. Sementara tiga pulau lainnya dihuni penduduk sipil.
Persoalan pengelolaan pulau terluar, menurut Sani, antara lain terkait dengan potensi abrasi mengingat pulau terluar umumnya berukuran kecil dan beberapa di antaranya adalah pulau pasang-surut. Setiap abrasi yang terjadi akan berimplikasi pada batas laut wilayah Indonesia.
Wakil Asisten Perencanaan dan Anggaran KSAL Laksamana Pertama SM Darojatim saat menjabat Komandan Pangkalan Utama TNI AL IV pernah menyatakan, perairan di Kepulauan Riau adalah wilayah yang rawan pelanggaran batas negara. Ini terjadi karena secara alami perairan Kepulauan Riau berbatasan langsung dengan negara tetangga.

RHYNCHOCOELA



MAKALAH AVERTEBRATA AIR
FILUM RHYNCHOCOELA





Oleh :

ARDIAN                                 (H1G009023)
               DWI RETNO MAWARNI      (H1G011015)
AYU SEKARTINI                  (H1G011017)
ARIA BELA PERTIWI            (H1H011039)
CYRUM BARNIKE.BK.     (H1G010043)






JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2012

DAFTAR ISI


                                                                        Halaman

KATA PENGANTAR..................................................................................... 3
DAFTAR ISI................................................................................................ ...2
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ ....4
BAB II . PEMBAHASAN..............................................................................4
               2.1 Rhynchocoela……..…………………………………….…..…4
               2.2 FISIOLOGI…..………………………………………….…....5
                        2.2.1 REPRODUKSI…….………………………..………...7
                        2.2.2 Sistem Pencernaan Makanan .………...…………….....8
                        2.2.3 Sistem Sekresi…….……………………………......…..9
                        2.2.4 Sistem Respirasi..............................................................9
                        2.2.5 Sistem Pertahanan Diri...................................................9
                        2.2.6 Sistem Peredaran Darah.................................................9
                        2.2.7 Sistem Saraf...................................................................10
                        2.2.8 Sistem Otot....................................................................10
               2.3 KLASIFIKASI RYNCHOCOELA..........................................11
                        2.3.1 Anopla............................................................................11
                        2.3.2 Enopla............................................................................12
BAB III KESIMPULAN................................................................................14        
GLOSARIUM...................................................................................... .........15    
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 16
       

KATA PENGANTAR
          Puja dan puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT Yang  Maha Esa, karena atas Rahmat dan Hidayah-Nya kami dari kelompok 14 dapat menyelesaikan tugas terstruktur kami tepat waktu.Terima kasih kami ucapkan kepada bapak Drs. Setijanto,M.Sc,ST selaku dosen  pembimbing mata kuliah avertebrata air kami yang telah banyak memberikan arahan dan saran-saran yang sangat membantu dalam kelancaran pengerjaan tugas terstruktur ini. Terima kasih juga kami ucapkan kepada kakak tingkat dan semua teman-teman yang telah membantu yang namanya tak bisa kami sebutkan satu per satu.
Tugas terstruktur ini berjudul “ RHYNCHOCOELA“, Rhynchos berasal dari bahasa Yunani, Rhynchos berarti moncong dan coel berarti rongga. Rhynchocoela bertubuh pipih dorsovental, tak bersegmen, dan memanjang seperti cacing pita. Mereka sudah memiliki sistem digesti yang sempurna, sistem sirkulasi yang sejati, dan melakukan respirasi dengan cara difusi. Umumnya terdapat di pantai, di bawah batu dan rumput laut; beberapa hidup di air tawar atau di tanah yang lembab. Beberapa commensal  dengan bunga karang dan mollusca.

” Tak ada gading yang tak retak ” begitu juga kami mohon maaf apabila dari tugas terstruktur ini banyak terdapat salah kata ataupun  kesalahan-kesalahan lain yang mungkin ada yang kurang berkenan di hati. Semua ini tak lebih dari keterbatasan kami sebagai manusia yang sedang dalm proses pembelajaran. Harapan terakhir semoga tugas terstruktur kami ini mendapatkan nilai yang bagus dan bermanfaat bagi para pembacanya.                                                          
Purwokerto,  18 Maret 2012


                                                                                                Tim Penulis


I.         PENDAHULUAN

Rhynchocoela disebut juga Nemertina atau Nemertea. Bentuk tubuh seperti cacing ada sebagian yang pipih dorsovental, panjang 2 cm sampai 2 m. Warna tubuh biasanya pucat, namun ada yang cerah, merah, jingga, hijau, dan bergaris-garis. Bentuk kepala tidak jelas, mempunyai Proboscis. Proboscis adalah semacam belalai yang dapat dijulurkan untuk menangkap mangsa, dan dapat ditarik ke dalam mulut.
Kebanyakan Rhynchocoela hidup di laut, terdapat di pantai, di bawah batu atau rumput laut. Beberapa jenis di air tawar atau tanah lembab, berkomensalisme dengan coelentrata dan moluska serta tidak ada yang parasit dan terdapat sekitar 650 spesies.
Rhynchocoela lebih maju dari platyhelminthes dalam dua hal; mempunyai sistem pencernaan lengkap terdiri atas mulut di anterior yang berhubungan dengan usus yang lurus sepanjang badan, dan anus di ujung posterior, sedangkan Coelentrata dan Platyhelminthes tidak mempunyai anus. Kemajuan kedua adalah Rhynchocoela mempunyai sistem peredaran darah tertutup, tetapi belum mempunyai jantung. Darah umumnya tidak berwarna, beberapa spesies berwarna karena mempunyai hemoglobin.


II.      PEMBAHASAN

2.1.            Rhynchocoela
Rhynchocoela adalah hewan yang memiliki proboscis dan terkenal dengan sebutan Ribbon worms. Disebut Ribbon Worms karena spesiesnya ada yang panjangnya mencapai 100 kaki atau 33 m, contohnya Lineus longissimus, namun adapula yang panjangnya hanya 0,5cm, contohnya Dinonemertes investigatoris.
Rhynchocoela merupakan salah satu spesies hewan laut yang tidak bertulang belakang dengan karakteristik tubuh berbentuk pipa dan berlubang, panjang, memiliki Rhyncocoel yang di dalamnya terdapat proboscis yang digunakan untuk melumpuhkan mangsa, memiliki duri yang tajam untuk melindungi diri dan triploblastic(endoderm, mesoderm, ectoderm).
Jenis Rhynchocoela yang besar jika diganggu cenderung akan memotong dirinya, dan bagian anterior melakukan regenerasi menjadi bagian cacing yang utuh sedangkan bagian posterior mati. Proboscis yang putus juga dapat tumbuh kembali.
Beberapa spesies dari Rhynchocoela, termasuk genus Lineus bereproduksi secara aseksual dengan cara fragmentasi, artinya regenerasi terjadi setelah pemisahan. Kebanyakan Rhynchocoela adalah dioecous, beberapa jenis air tawar dan darat adalah hermaprodit. Umumnya telur menetas menjadi anak cacing, kecuali beberapa spesies laut mempunyai stadia larva yang berenang bebas (larva pilidium).
Phylum Rhynchocoela menurut berbagai sumber memiliki 900 nama spesies yang dikarakteristikkan dari panjang pendeknya spesies tersebut. Rhynchocoela hidup pada perairan yang airnya bersih dan segar. Potamonemertes sp dan Dichonemertes sp merupakan contoh Rhynchocoela yang habitatnya di air yang bersih.



2.2.            Fisiologi
Tubuhnya Rhynchocoela adalah bilateral simetri dan dorsoventrally flattened, berbentuk pipa dan berlubang, tubuh memiliki lebih dari dua sel, memiliki jaringan dan organ, panjang dan tipis seperti cacing.
Rhynchocoela tidak memiliki pigmen seperti annelida, tubuhnya halus. Mereka tidak punya anggota badan, seperti kaki atau tangan. Memiliki warna yang terang dan mata kecil yang berwarna gelap dan letaknya berada di depan dekat pada dasar. Ciri – ciri yang lain adalah sebagai berikut :
·      Memiliki system pencernaan makan dengan satu jalan yaitu, dimulai dari mulut dan diakhiri pada anus.
·      Memiliki system peredaran darah dengan pembuluh darah.
·      Memiliki susunan syaraf yang baik dan mempunyai otak.
·      Rongga tubuh rhynchocoela dipenuhi oleh sel-sel mesoderm yang membentuk jaringan parenkim; yang tersisa hanyalah rongga tubuh bagian anterior yang disebut rinkosel
·      Memiliki proboscis yang digunakan untuk mendapatkan mangsa.
·      Bereproduksi secara aseksual dengan menggunakan fragmentation (pemecahan) dan regeneration (pembaharuan) dan seksual dengan cara fertilization (pembuahan).
·      Biasanya bergerak dengan combinasi cilia yang meluncur dan peristaltic otot sebagai daya pengggerak, bergerak dengan berombak-ombak, seperti ular laut.
·      Termasuk spesies karnivora dan merupakan predator.
·      Hidup di air laut, pada tempat yang kondisi airnya bersih.
·      Merupakan triploblastic (endoderm, mesoderm, dan ectoderm)
·      Termasuk genus Lineus

2.2.1.      Sistem fisiologi          
1)      Reproduksi
          Reproduksi Rhynchocoela secara seksual dilakukan dengan cara pembuahan dengan cara menjadi jantan atau betina, karena spesies yang hidup pada perairan yang bersih biasanya hermaprodit dan dapat membuahi sendiri. Pada beberapa spesies betina akan menyimpan telurnya dan menetaskan turunannya yang masih kecil, kemudian gonad berkembang selama beberapa waktu.
          Normalnya telur akan membentuk rangkaian seperti gelatin dan kemudian sperma dikeluarkan di dekat rangkain tersebut, sehingga pembuahan terjadi diluar tubuh betina. Perkembangan telur dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung (berkembang secara langsung yaitu, dimana telur dapat tumbuh langsung menjadi Rhynchocoela kecil, seperti manusia, sedangkan berkembang secara tidak langsung yaitu, telur akan tumbuh menjadi larva dan kemudian mengalami metamorfosis untuk dapat menjadi Rhynchocoela kecil, seperti kupu-kupu).
Pada perkembangan secara tidak langsung telur, ada tiga macam bentuk, telur akan menjadi larva pilidium, larva Desor, atau  larva iwata. larva pilidium akan terlihat seperti helm  dengan lempengan cilia. Cilia itu digunakan untuk bergerak secara teratur pada arus air kearah mulut, agar makanan dapt masuk ke larva. Setelah beberapa waktu larva tersebut akan mengalami metamorfosis menjadi Rhynchocoela kecil. Larva iwata hanya terjadi pada satu spesies yaitu, Micrura akkeshiensis dan dapat berenang dengan bebas. Sedangkan larva desor merupakan karakteristik dari Lineus rubber, dan tidak dapat berenang. 

Selain dengan seksual, Rhynchocoela dapat bereproduksi secara aseksual, yaitu dengan cara fragmentasi atau pemecahan atau pembelahan tubuh, maksutnya adalah regenerasi setelah terjadi pemisahan. Rhynchocoela memiliki kemampuan yang baik untuk memperbaharui jaringan yang rusak. Bagian kecil dari induk yang akan tumbuh disebut dengan cyst.

2)      Sistem Pencernaan Makanan
          Sebagian besar Rhynchocoela termasuk karnivora, dan makanannya berupa invertebrate kecil seperti annelida, crustacea baik yang masih hidup maupun yang sudah mati, moluska dan juga memakan telur invertebrate lainnya.
Yang membedakan Rhynchocoela dengan binatang lainnya adalah proboscis yang panjang, berada di suatu rongga yang didalamnya terdapat cairan yang disebut dengan rhynchocoel dan panjangnya lebih panjang dibanding tubuhnya. Rhynchocoela menggunakan proboscisnya untuk melumpuhkan mangsanya. Mula-mula proboscis menangkap mangsa kemudian melumpuhkannya dengan Rhynchocoel yang mengandung bisa. Proboscis akan melilitkan tubuh mangsa dan akan mengeluarkan bisa terus-terusan hingga mangsanya mati.
            Pencernaan makanan dimulai dari rhynchodaeum yang merupakan bagian depan dari proboscis. Lubang proboscis merupakan tempat penguraian yang lengkap dari mulut hingga system pencernaan makanan. Dibelakang mulut terdapat kerongkongan pendek, kemudian setelah kerongkongan terdapat suatu kantong yan besar kemudian perut lalu usus yang membujur hingga anus. Usus rhynchocoela berbentuk tabung atau pipa yang bercilia. Pada saat makanan dicerna, proboscis dan system pencernaan akan terbuka/ bekerja secara bersamaan.

3)      Sistem Ekresi
            Usus rhyncocoela pada dasarnya berbentuk tabung bercilia dan membujur dari mulut hingga anus. System pengeluaran metabolisme pada sebagian besar berbentuk sepasang saluran nephridial. Mungkin dalam satu binatang ada sekitar dua hingga tiga ratus pasang saluran nephridial.

4)        Sistem Respirasi
            Rhynchocoela tidak memiliki organ yang khusus untuk berespirasi. Mereka berdifusi melalui permukaan tubuhnya. Pada jenis P. corrugatus, oksigen mudah diserap oleh kulitnya karena mereka memiliki metabolisme tubuh yang rendah sedangkan oksigen pada Antartika memiliki level yang tinggi.
         
5)        Pertahanan diri
            Menurut sumber yang kami baca, Rhynchocoela tidak memiliki system pertahanan tubuh, seperti cacing biasa. Namun Rhynchocoela memiliki daya regenerasi yang tinggi sehingga bila ada jaringan rusak akan menjadi organisme baru. Cara berjalan Rhynchocoela juga menyerupai ular laut. Selain itu Rhynchocoela memiliki proboscis yang dapat mengeluarkan racun.

6)      Sistem peredaran darah
            Rhynchocoela memiliki system peredaran darah tertutup. Terdapat dua tipe pembuluh darah, tetapi tidak memiliki jantung. Pembuluh darah mempunyai klep dan beberapa lapisan otot yang dapat mengerut, sehingga darah dapat mengalir. Darah Rhynchocoela pada umumnya tidak berwarna, namun pada beberapa spesies ada yang memiliki hemoglobin merah atau hijau.

7)      Sistem syaraf
            Rhynchocoela mempunyai system syaraf yang berkembang baik dengan simpul syaraf pusat di kepala dan suatu jaringan syaraf yang menghubungkan berbagai organ tubuh dengan organ sensor. Mereka memiliki jarinan syaraf utama yang menghubungkan dengan organ perasa. Organ perasa ini meliputi alir kepala hingga sensor lubang kecil.
Nemertea mempunyai banyak  ocelli ( mata kecil ). Mata mereka ini terletak dekat dengan syaraf pusat.

8)       Sistem otot
            Rhynchocoela mempunyai suatu dinding tubuh berotot yang terdiri dari otot melingkar dan otot membujur. 
           
2.3.            Klasifikasi Rhynchocoela
            Kingdom          : Animalia
            Subkingdom     : Metazoa
            Superphylum    : Lophotrochozoa
            Phylum : Nemertea
Rhynchocoela dibagi menjadi dua kelas yaitu:
1)      Anopla
Merupakan Rhynchocoela yang memiliki proboscis yang sederhana . Mulutnya membuka di depan otak.
Contohnya kelas Anopla :
·           Ordo Paleonemertini
·           Ordo Heteronemertini (Famili : Lineidae, Genus : Lineus, Spesies :  Longissinus).

2)      Enopla
Merupakan Rhynchocoela yang memiliki proboscis yang lebih banyak atau komplit.
Mulut terbuka di belakang otak.
Contohnya kelas Enopla :
·           Ordo Bdellonemertini
Pada ordo ini hanya satu genus yang tidak memiliki stylet, yaitu Malacobdella yang mempunyai tiga spesies komensal pada rongga mantel kerang lautndan satu spesies dalam rongga mantel siput air tawar.
Spesies : Paranemertes, Amphiporus, Emplectonema dan Micrura.


2.4.            Keuntungan dan kerugian Rhynchocoela
Keuntungan dari Rhynchocoela adalah dapat dijadikan bio indikator air bersih. Sedangkan kerugian dari Rhynchocoela yaitu Carcinonemertes sp yang bersifat parasit, karena spesies ini hidup di bagian luar kerapak kepiting. Nemertea kecil ini memakan telur kepiting dalam jumlah yang banyak sehingga dapat merugikan perekonomian, khususnya peternak kepiting. 
III.   KESIMPULAN
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.        Rhynchocoela merupakan salah satu invertebrate air yang memiliki ciri khusus pada proboscisnya.
2.        Rhynchocoela di bagi menjadi dua kelas berdasarkan proboscisnya, yaitu Anopla dan Enopla.
3.        Rhynchocoela memiliki organ ekresi, respirasi, peredaran darah tertutup, dan system syaraf dan memiliki jaringan otot.
4.        Rhynchocoela bereproduksi secara aseksual dengan beregenerasi, dan secara seksual dengan pembuahan.
5.        Rhynchocoela dusah memiliki sistem digesti yang sempurna, sistem sirkulasi yang sejati, dan melakukan respirasi secara difusi.

GLOSARIUM


         Anelida           : Cacing beruas-ruas
         Carnivora       : Pemakan daging
         Crustasea       : Hewan akuatik yang bersendi-sendi (kepiting, udang)
         Cyst                : Bagian kecil dari induk Rhynchocoela yang akan tumbuh
         Fertilization    : Pembuahan dengan cara seksual
         Fragmentasi   : Memutuskan anggota badan
         Mollusca         : Phylum dari (siput, cumi-cumi, sotong)
         Ocelli              : Organ sensor (mata)
         Platyhelminthes          : Phylum dari cacing pipih
         Proboscis        : Semacam belalai yang dapat dijulurkan untuk menangkap mangsa
         Regenerasi     : Hidup kembali
         Rhabdit           : Racun dalam proboscis Rhynchocoela
         Silia                 : Bagian dari anggota badan yang digunakan untuk       bergerak secara teratur pada arus air ke arah mulut, agar makanan dapat masuk ke larva
         Stylet              : Duri beracun di dalam proboscia Rhynchocoela

DAFTAR PUSTAKA
Suwigrya, S.1998.Avertebrata Air Jilid 1. Fakultas Perikanan dan Kelautan IPB : Bogor.
http://cronodon.com/BioTech/Nemertine.html diakses pada tanggal 17 Maret 2012
http://reefkeeping.com/issues/2004-01/rs/index.php diakses pada tanggal 17 Maret 2012.
http://palaeos.com/metazoa/pieces/hox/hox4.html diakses pada tanggal 17 Maret 2012.


I MISS U DAD :')


papah :')
sudah hampir genap 3 tahun / 1000 hari papah ninggalin kami .
aku kangen sama papah .
pengen meluk papah lagi .
pengen bercanda bareng papah lagi .
pengen curhat sama papah .
pengen jalan-jalan sama papah .
pengen tidur dipangkuan papah .
pengen shalat berjamaah bareng papah .
pengen ngaji bareng papah .
pengen masak bareng papah .
tapi itu semua ga bakal bisa terulang lagi, papah mungkin udah tenang disana, udah tenang di pangkuan YANG MAHA ESA .

papah, aku kangen .
bagaimana keadaanmu disana pah ?!
aku ga akan ngelupain papah .

papah, aku kangen .
aku kangen senyum papah .
aku kangen candaan papah .
aku kangen omelan papah ke aku .
aku kangen pah, aku kangen :'(

agak menyesal sekarang pah, aku ga ngikutin apa mau papah dulu .
papah dulu nyuruh aku supaya jadi polwan / TNI AL .
papah, aku nyesel ga nurutin apa mau papah :'(
tapi semoga pilihan aku kuliah ngambil di bidang perairan itu yang terbaik ya pah :')

aku pasti ngedoain papah kok disini .
semoga papah baik2 aja ya disana .

I MISS U DAD :')


Untukmu yang Tersayang


Untukmu yang tersayang,
ketika segala penat sedang menyiksa, aku disini untuk hilangkan semua .
ketika waktu semakin mengejarmu untuk selesaikan pekerjaanmu, aku disini siap menemanimu .
ketika segala amarah menghampirimu, aku disini siap untuk padamkan api amarahmu, walaupun sebenarnya aku tahu amarah itu karenaku .

untukmu yang terkasih,
ketika lelahmu datang, aku siap jadi tempat bersandar .
ketika bosanmu menghampiri, aku siap untuk mencari hal baru untuk jadi hiasan perjalanan kita .
dan ketika pengertianmu mulai lenyap, aku siap untuk mengertimu selamanya walau aku tahu segala rasa lelah, bosan dan amarahmu hanya karenaku .

untukmu, beribu maaf yang terucap, derasnya airmata yang jatuh mungkin memang tidak akan berarti dibandingkan segala pengertianmu, perhatianmu, kasih sayangmu, yang kini ada didalam diriku dan masih sangat kurasakan .
tapi aku bukanlah yang sempurna yang bisa mengerti tanpa kau bicara .
entah kapan aku bisa menjadi yang kau minta, entah kapan aku bisa menjadi wanita sempurna dengan segala kesabaran, pengertian serta kasih sayang untukmu tanpa ada lagiluka yang harus ciptakan dan entah kapan aku mengerti arti perjuangan untuk tetap bertahan dengan kesalahan yang aku perbuat .

air mataku memang tak mampu mengubah segalanya .
tapi setidaknya hanya air mata yang bisa berkata jujur akan perasaan dan membuatku lega tanpa adanya hiburan .
kata maafku memang lebih tak ada artinya, tapi setidaknya aku selalu berusaha menahan segala perasaanku untuk menunda amarahku dan memilih berucap maaf atas segala kekesalanku padamu .
kesabaranku memang tak seberapa, tapi hanya ini yang baru bisa aku lakukan untuk mengertimu dan membuatku lebih bisa belajar untuk segala rintangan diantara kita .
pengertianku memang tak pernah terasa, namun aku akan terus menembus dinding hatimu agar kamu bisa merasakan segala kebahagiaan bersamaku .

menahan segala perasaan untuk menghindar dari segaa pertengkaran mungkin terdengar hal yang lebihtidak ada artinya 
namun ini ternyata tak lebih mudah daripada mengerti arti bungkammu terhadap aku .
rasa lelah yang sama-samakita rasakan aku jadikan bukti bahwa kita sama-sama berjuang dan berusaha lebih mengerti arti perjuangan untuk tetap bertahan .
tanpa adanya kesempurnaan, namun melengkapi adalah hal yang lebih sempurna dalam hubungan kita 


Tutorial Tampil Modis Dan Simpel Dengan Jilbab Segiempat




Vemale.com -
Belakangan banyak lahir model jilbab dari tangan-tangan kreatif. Namun, seringkali banyak di antara kita yang merasa model dan kreasi yang mereka hadirkan terlalu ribet dan sulit untuk diikuti.
Berikut ini tips dan trik berjilbab simpel untuk tampil anggun dan modis dengan menggunakan jilbab segiempat yang seringkali digunakan oleh sebagian muslimah Indonesia. Jangan lupa siapkan jilbab segiempat, ciput renda, ciput ninja, dan beberapa jarum pentul.
Langkah 1:

Gunakan ciput ninja dengan ciput renda yang dibuat miring. Ambil jilbab segiempat dan bentuk menjadi segitiga.
Langkah 2:

Pasang jilbab segiempat dengan ukuran sisi kanan dan kiri yang sama.
Langkah 3:

Ambil sisi kiri jilbab, tarik ke belakang kepala melewati leher, dan dibawa ke depan dengan melalui pundak kanan.
Langkah 4:

Sematkan jilbab pada bagian belakang kepala menggunakan jarum pentul.
Langkah 5:

Ambil sisi kanan jilbab yang masih terjuntai dan bawa ke ujung kepala, lalu sematkan dengan jarum pentul.
Hasil akhir:

Cantik dan simpel, bukan? Model jilbab simpel di atas bisa digunakan sehari-hari. Selamat mencoba.