MAKALAH AVERTEBRATA AIR
FILUM RHYNCHOCOELA
Oleh :
ARDIAN (H1G009023)
DWI RETNO MAWARNI (H1G011015)
AYU SEKARTINI (H1G011017)
ARIA BELA PERTIWI (H1H011039)
CYRUM
BARNIKE.BK. (H1G010043)
JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2012
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR..................................................................................... 3
DAFTAR ISI................................................................................................ ...2
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ ....4
BAB II . PEMBAHASAN..............................................................................4
2.1
Rhynchocoela……..…………………………………….…..…4
2.2
FISIOLOGI…..………………………………………….…....5
2.2.1 REPRODUKSI…….………………………..………...7
2.2.2
Sistem Pencernaan Makanan .………...…………….....8
2.2.3
Sistem Sekresi…….……………………………......…..9
2.2.4
Sistem Respirasi..............................................................9
2.2.5
Sistem Pertahanan Diri...................................................9
2.2.6
Sistem Peredaran Darah.................................................9
2.2.7
Sistem Saraf...................................................................10
2.2.8
Sistem
Otot....................................................................10
2.3
KLASIFIKASI RYNCHOCOELA..........................................11
2.3.1
Anopla............................................................................11
2.3.2
Enopla............................................................................12
BAB III KESIMPULAN................................................................................14
GLOSARIUM...................................................................................... .........15
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 16
KATA PENGANTAR
Puja
dan puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT Yang Maha Esa, karena atas Rahmat dan Hidayah-Nya
kami dari kelompok 14 dapat menyelesaikan tugas terstruktur kami tepat
waktu.Terima kasih kami ucapkan kepada bapak Drs. Setijanto,M.Sc,ST selaku
dosen pembimbing mata kuliah avertebrata
air kami yang telah banyak memberikan arahan dan saran-saran yang sangat
membantu dalam kelancaran pengerjaan tugas terstruktur ini. Terima kasih juga
kami ucapkan kepada kakak tingkat dan semua teman-teman yang telah membantu
yang namanya tak bisa kami sebutkan satu per satu.
Tugas
terstruktur ini berjudul “ RHYNCHOCOELA“,
Rhynchos
berasal dari bahasa Yunani, Rhynchos berarti moncong dan coel
berarti rongga. Rhynchocoela bertubuh pipih dorsovental, tak bersegmen, dan
memanjang seperti cacing pita. Mereka sudah memiliki sistem digesti yang
sempurna, sistem sirkulasi yang sejati, dan melakukan respirasi dengan cara
difusi. Umumnya terdapat di pantai,
di bawah batu dan rumput laut; beberapa hidup di air tawar atau di tanah yang
lembab. Beberapa commensal dengan bunga
karang dan mollusca.
” Tak ada gading yang tak retak ” begitu juga kami mohon maaf apabila dari
tugas terstruktur ini banyak terdapat salah kata ataupun kesalahan-kesalahan lain yang mungkin ada
yang kurang berkenan di hati. Semua ini tak lebih dari keterbatasan kami
sebagai manusia yang sedang dalm proses pembelajaran. Harapan terakhir semoga
tugas terstruktur kami ini mendapatkan nilai yang bagus dan bermanfaat bagi
para pembacanya.
Purwokerto, 18 Maret 2012
Tim Penulis
I.
PENDAHULUAN
Rhynchocoela disebut juga Nemertina atau
Nemertea. Bentuk tubuh seperti cacing ada sebagian yang pipih dorsovental,
panjang 2 cm sampai 2 m. Warna tubuh biasanya pucat, namun ada yang cerah,
merah, jingga, hijau, dan bergaris-garis. Bentuk kepala tidak jelas, mempunyai Proboscis.
Proboscis adalah semacam belalai yang dapat dijulurkan untuk menangkap mangsa,
dan dapat ditarik ke dalam mulut.
Kebanyakan Rhynchocoela hidup di laut,
terdapat di pantai, di bawah batu atau rumput laut. Beberapa jenis di air tawar
atau tanah lembab, berkomensalisme dengan coelentrata dan moluska serta tidak
ada yang parasit dan terdapat sekitar 650 spesies.
Rhynchocoela lebih maju dari
platyhelminthes dalam dua hal; mempunyai sistem pencernaan lengkap terdiri atas
mulut di anterior yang berhubungan dengan usus yang lurus sepanjang badan, dan
anus di ujung posterior, sedangkan Coelentrata dan Platyhelminthes tidak
mempunyai anus. Kemajuan kedua adalah Rhynchocoela mempunyai sistem peredaran
darah tertutup, tetapi belum mempunyai jantung. Darah umumnya tidak berwarna,
beberapa spesies berwarna karena mempunyai hemoglobin.
II.
PEMBAHASAN
2.1.
Rhynchocoela
Rhynchocoela adalah hewan yang memiliki
proboscis dan terkenal dengan sebutan Ribbon worms. Disebut Ribbon
Worms karena spesiesnya ada yang panjangnya mencapai 100 kaki atau 33 m,
contohnya Lineus longissimus, namun
adapula yang panjangnya hanya 0,5cm, contohnya Dinonemertes investigatoris.
Rhynchocoela merupakan salah satu spesies hewan
laut yang tidak bertulang belakang dengan karakteristik tubuh berbentuk pipa
dan berlubang, panjang, memiliki Rhyncocoel yang di dalamnya terdapat proboscis
yang digunakan untuk melumpuhkan mangsa, memiliki duri yang tajam untuk
melindungi diri dan triploblastic(endoderm, mesoderm, ectoderm).
Jenis Rhynchocoela yang besar jika
diganggu cenderung akan memotong dirinya, dan bagian anterior melakukan
regenerasi menjadi bagian cacing yang utuh sedangkan bagian posterior mati.
Proboscis yang putus juga dapat tumbuh kembali.
Beberapa spesies dari Rhynchocoela,
termasuk genus Lineus bereproduksi
secara aseksual dengan cara fragmentasi, artinya regenerasi terjadi setelah
pemisahan. Kebanyakan Rhynchocoela adalah dioecous, beberapa jenis air tawar
dan darat adalah hermaprodit. Umumnya telur menetas menjadi anak cacing,
kecuali beberapa spesies laut mempunyai stadia larva yang berenang bebas (larva
pilidium).
Phylum Rhynchocoela menurut berbagai
sumber memiliki 900 nama spesies yang dikarakteristikkan dari panjang pendeknya
spesies tersebut. Rhynchocoela hidup pada perairan yang airnya bersih dan
segar. Potamonemertes sp dan Dichonemertes sp merupakan contoh
Rhynchocoela yang habitatnya di air yang bersih.
2.2.
Fisiologi
Tubuhnya Rhynchocoela adalah bilateral
simetri dan dorsoventrally flattened, berbentuk pipa dan berlubang, tubuh
memiliki lebih dari dua sel, memiliki jaringan dan organ, panjang dan tipis
seperti cacing.
Rhynchocoela tidak memiliki pigmen seperti
annelida, tubuhnya halus. Mereka tidak punya anggota badan, seperti kaki atau
tangan. Memiliki warna yang terang dan mata kecil yang berwarna gelap dan
letaknya berada di depan dekat pada dasar. Ciri – ciri yang lain adalah sebagai
berikut :
· Memiliki system pencernaan makan dengan
satu jalan yaitu, dimulai dari mulut dan diakhiri pada anus.
·
Memiliki system peredaran darah dengan pembuluh
darah.
· Memiliki susunan syaraf yang baik
dan mempunyai otak.
· Rongga tubuh rhynchocoela dipenuhi
oleh sel-sel mesoderm yang membentuk jaringan parenkim; yang tersisa hanyalah
rongga tubuh bagian anterior yang disebut rinkosel
· Memiliki proboscis yang digunakan untuk
mendapatkan mangsa.
· Bereproduksi secara aseksual dengan
menggunakan fragmentation (pemecahan) dan regeneration (pembaharuan) dan
seksual dengan cara fertilization (pembuahan).
· Biasanya bergerak dengan combinasi cilia yang
meluncur dan peristaltic otot sebagai daya pengggerak, bergerak dengan
berombak-ombak, seperti ular laut.
· Termasuk spesies karnivora dan merupakan
predator.
· Hidup di air laut, pada tempat yang
kondisi airnya bersih.
· Merupakan
triploblastic (endoderm, mesoderm, dan ectoderm)
· Termasuk
genus Lineus
2.2.1.
Sistem fisiologi
1) Reproduksi
Reproduksi
Rhynchocoela secara seksual dilakukan dengan cara pembuahan dengan cara menjadi
jantan atau betina, karena spesies yang hidup pada perairan yang bersih
biasanya hermaprodit dan dapat membuahi sendiri. Pada beberapa spesies betina
akan menyimpan telurnya dan menetaskan turunannya yang masih kecil, kemudian gonad
berkembang selama beberapa waktu.
Normalnya
telur akan membentuk rangkaian seperti gelatin dan kemudian sperma dikeluarkan
di dekat rangkain tersebut, sehingga pembuahan terjadi diluar tubuh betina.
Perkembangan telur dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung
(berkembang secara langsung yaitu, dimana telur dapat tumbuh langsung menjadi
Rhynchocoela kecil, seperti manusia, sedangkan berkembang secara tidak langsung
yaitu, telur akan tumbuh menjadi larva dan kemudian mengalami metamorfosis untuk
dapat menjadi Rhynchocoela kecil, seperti kupu-kupu).
Pada perkembangan secara tidak
langsung telur, ada tiga macam bentuk, telur akan menjadi larva pilidium, larva
Desor, atau larva iwata. larva pilidium
akan terlihat seperti helm dengan
lempengan cilia. Cilia itu digunakan untuk bergerak secara teratur pada arus
air kearah mulut, agar makanan dapt masuk ke larva. Setelah beberapa waktu
larva tersebut akan mengalami metamorfosis menjadi Rhynchocoela kecil. Larva
iwata hanya terjadi pada satu spesies yaitu, Micrura akkeshiensis dan dapat berenang dengan bebas. Sedangkan
larva desor merupakan karakteristik dari Lineus
rubber, dan tidak dapat berenang.
Selain dengan seksual, Rhynchocoela
dapat bereproduksi secara aseksual, yaitu dengan cara fragmentasi atau
pemecahan atau pembelahan tubuh, maksutnya adalah regenerasi setelah terjadi
pemisahan. Rhynchocoela
memiliki kemampuan yang baik untuk memperbaharui jaringan yang rusak. Bagian
kecil dari induk yang akan tumbuh disebut dengan cyst.
2)
Sistem
Pencernaan Makanan
Sebagian
besar Rhynchocoela termasuk karnivora, dan makanannya berupa invertebrate kecil
seperti annelida, crustacea baik yang masih hidup maupun yang sudah mati,
moluska dan juga memakan telur invertebrate lainnya.
Yang membedakan Rhynchocoela dengan
binatang lainnya adalah proboscis yang panjang, berada di suatu rongga yang
didalamnya terdapat cairan yang disebut dengan rhynchocoel dan panjangnya lebih
panjang dibanding tubuhnya. Rhynchocoela menggunakan proboscisnya untuk
melumpuhkan mangsanya. Mula-mula proboscis menangkap mangsa kemudian
melumpuhkannya dengan Rhynchocoel yang mengandung bisa. Proboscis akan melilitkan tubuh mangsa dan akan
mengeluarkan bisa terus-terusan hingga mangsanya mati.
Pencernaan
makanan dimulai dari rhynchodaeum yang merupakan bagian depan dari proboscis.
Lubang proboscis merupakan tempat penguraian yang lengkap dari mulut hingga
system pencernaan makanan. Dibelakang mulut terdapat kerongkongan pendek,
kemudian setelah kerongkongan terdapat suatu kantong yan besar kemudian perut
lalu usus yang membujur hingga anus. Usus rhynchocoela berbentuk tabung atau
pipa yang bercilia. Pada saat makanan dicerna, proboscis dan system pencernaan
akan terbuka/ bekerja secara bersamaan.
3)
Sistem Ekresi
Usus
rhyncocoela pada dasarnya berbentuk tabung bercilia dan membujur dari mulut
hingga anus. System pengeluaran metabolisme pada sebagian besar berbentuk
sepasang saluran nephridial. Mungkin dalam satu binatang ada sekitar dua hingga
tiga ratus pasang saluran nephridial.
4)
Sistem Respirasi
Rhynchocoela tidak memiliki organ
yang khusus untuk berespirasi. Mereka berdifusi melalui permukaan tubuhnya. Pada
jenis P. corrugatus, oksigen mudah
diserap oleh kulitnya karena mereka memiliki metabolisme tubuh yang rendah
sedangkan oksigen pada Antartika memiliki level yang tinggi.
5)
Pertahanan diri
Menurut sumber yang kami baca,
Rhynchocoela tidak memiliki system pertahanan tubuh, seperti cacing biasa.
Namun Rhynchocoela memiliki daya regenerasi yang tinggi sehingga bila ada
jaringan rusak akan menjadi organisme baru. Cara berjalan Rhynchocoela juga
menyerupai ular laut. Selain itu Rhynchocoela memiliki proboscis yang dapat
mengeluarkan racun.
6)
Sistem peredaran darah
Rhynchocoela
memiliki system peredaran darah tertutup. Terdapat dua tipe pembuluh darah,
tetapi tidak memiliki jantung. Pembuluh darah mempunyai klep dan beberapa
lapisan otot yang dapat mengerut, sehingga darah dapat mengalir. Darah Rhynchocoela pada umumnya
tidak berwarna, namun pada beberapa spesies ada yang memiliki hemoglobin merah
atau hijau.
7)
Sistem syaraf
Rhynchocoela mempunyai system syaraf
yang berkembang baik dengan simpul syaraf pusat di kepala dan suatu jaringan
syaraf yang menghubungkan berbagai organ tubuh dengan organ sensor. Mereka memiliki jarinan syaraf utama yang
menghubungkan dengan organ perasa. Organ perasa ini meliputi alir kepala hingga
sensor lubang kecil.
Nemertea mempunyai banyak ocelli ( mata kecil ). Mata mereka ini
terletak dekat dengan syaraf pusat.
8)
Sistem otot
Rhynchocoela mempunyai suatu dinding
tubuh berotot yang terdiri dari otot melingkar dan otot membujur.
2.3.
Klasifikasi Rhynchocoela
Kingdom :
Animalia
Subkingdom
: Metazoa
Superphylum : Lophotrochozoa
Phylum : Nemertea
Rhynchocoela dibagi menjadi dua kelas yaitu:
1)
Anopla
Merupakan Rhynchocoela yang memiliki proboscis yang sederhana . Mulutnya
membuka di depan otak.
Contohnya kelas Anopla :
·
Ordo Paleonemertini
·
Ordo
Heteronemertini (Famili : Lineidae, Genus : Lineus, Spesies : Longissinus).
2)
Enopla
Merupakan Rhynchocoela yang memiliki proboscis yang lebih banyak atau
komplit.
Mulut terbuka di belakang
otak.
Contohnya kelas Enopla :
·
Ordo
Bdellonemertini
Pada ordo
ini hanya satu genus yang tidak memiliki stylet, yaitu Malacobdella yang mempunyai tiga spesies komensal pada rongga
mantel kerang lautndan satu spesies dalam rongga mantel siput air tawar.
Spesies : Paranemertes, Amphiporus, Emplectonema dan Micrura.
2.4.
Keuntungan dan kerugian Rhynchocoela
Keuntungan dari Rhynchocoela
adalah dapat dijadikan bio
indikator air bersih. Sedangkan
kerugian dari Rhynchocoela yaitu Carcinonemertes
sp yang bersifat parasit,
karena spesies ini hidup di bagian luar kerapak kepiting. Nemertea kecil ini
memakan telur kepiting dalam jumlah yang banyak sehingga dapat merugikan
perekonomian, khususnya peternak kepiting.
III.
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian di atas,
dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.
Rhynchocoela merupakan salah satu invertebrate air yang
memiliki ciri khusus pada proboscisnya.
2.
Rhynchocoela di bagi menjadi dua kelas berdasarkan
proboscisnya, yaitu Anopla dan Enopla.
3.
Rhynchocoela memiliki organ ekresi, respirasi,
peredaran darah tertutup, dan system syaraf dan memiliki jaringan otot.
4.
Rhynchocoela bereproduksi secara aseksual dengan
beregenerasi, dan secara seksual dengan pembuahan.
5.
Rhynchocoela
dusah memiliki sistem digesti yang sempurna, sistem sirkulasi yang sejati, dan
melakukan respirasi secara difusi.
GLOSARIUM
•
Anelida : Cacing beruas-ruas
•
Carnivora : Pemakan daging
•
Crustasea : Hewan akuatik yang bersendi-sendi (kepiting,
udang)
•
Cyst : Bagian kecil dari induk Rhynchocoela yang akan tumbuh
•
Fertilization : Pembuahan dengan cara seksual
•
Fragmentasi : Memutuskan anggota badan
•
Mollusca : Phylum dari (siput, cumi-cumi,
sotong)
•
Ocelli : Organ sensor (mata)
•
Platyhelminthes : Phylum dari cacing pipih
•
Proboscis : Semacam belalai yang dapat
dijulurkan untuk menangkap mangsa
•
Regenerasi : Hidup kembali
•
Rhabdit : Racun dalam proboscis Rhynchocoela
•
Silia : Bagian dari anggota badan
yang digunakan untuk bergerak
secara teratur pada arus air ke arah mulut, agar makanan dapat masuk ke larva
•
Stylet : Duri beracun di dalam
proboscia Rhynchocoela
DAFTAR PUSTAKA
Suwigrya,
S.1998.Avertebrata Air Jilid 1. Fakultas
Perikanan dan Kelautan IPB : Bogor.