Dalam
memacu peningkatan pemanfaatan sumberdaya perikanan secara efisien dan efektif
guna mendapatkan hasil tangkapan yang optimal tanpa merusak kelestarian
sumberdaya, maka perlu diterapkan teknologi yang memadai. Rumpon sebagai alat
bantu penangkapan adalah salah satu teknologi yang berfungsi untuk mengumpulkan
atau mengkonsentrasikan ikan pada suatu kawasan perairan sehingga dengan
demikian lebih memudahkan penangkapannya dengan alat tangkap yang sesuai,
karena posisi daerah penangkapan telah diketahui sejak dini.
Mengingat
makin berkembangnya pemanfaatan teknologi rumpon dalam penangkapan ikan
khususnya di perairan Sumatera Barat, maka perlu dilakukan suatu studi
pemanfaatan teknologi rumpon dalam pengoperasian purse seine di perairan
Sumatera Barat.
SPESIFIKASI dan KONTRUKSI RUMPON
Material
yang digunakan seperti pengapung dari plat besi dan diisi dengan sterofoam cor,
tali pemberat dari rantai dan tali serat sintesis, pemberat dari coran beton
seberat 1800 kg (18 buah) dan material pemikat dari daun nibung yang dipasang
pada kedalaman perairan sekitar 2000 meter.
Spesifikasi
Rumpon adalah :
1. Rakit
atau Pengapung dengan spesifikasi panjang 2,5 m, diameter 0,78 m, berat 80 kg,
bahan plat besi berisi sterofoam, cord an berwarna merah.
2. Cincin
dengan spesifikasi diameter luar 23 cm, diameter dalam 20 cm, tebal 1,5 cm,
bahan besi stainlesstel 5/8 inch, berat 1,2 kg dan berwarna putih.
3. Kili-Kili
dengan spesifikasi atas : luar 11,5 cm, dalam 8,5 cm, tebal 1,5 cm, bawah :
luar 8,5 cm, dalam 5,5 cm, tebal 1,5 cm, bahan besi stainlesstel 5/8 inch,
berat 1,2 kg dan berwarna putih.
4. Segel
dengan spesifikasi panjang 8 cm, lebar 6 cm, tebal 1,5 cm, berat 0,8 kg bahan
besi stainlesstel 5/8 inch dan berwarna putih.
5. Rantai
dengan spesifikasi panjang 15 m, diameter luar 5 cm, diameter dalam 2 cm, tebal
1,5 cm, berat 214 kg, bahan besi stainlesstel 5/8 inch dan berwarna putih.
6. Tali
PE dengan spesifikasi panjang 2200 m, diameter 57 mm, berwarna putih, arah
pintalan Z.
7. Pipa
Plastik dengan spesifikasi panjang 1 m, diameter 12 cm, berwarna hijau.
8. Batu
dengan berat 20 kg.
9. Pemberat
dengan spesifikasi tinggi 38 cm, diameter 60 cm, berat 1800 kg.
10. Tali
PA dngan spesifikasi panjang 440 m, diameter 9,5 mm, berwarna hijau, dan arah
pintalan Z.
11. Pengumpul/pemikat
dengan spesifikasi bahan daun nibung, berwarna hijau, jarak antara ikatan 1,5m.
Sementara
nelayan purse seine Sibolga (Sumatera Utara) yang telah memanfaatkan teknologi
rumpon sejak tahun 1980-an, namun telah menggunakan rumpon dengan teknologi
yang lebih maju bila dibandingkan dengan nelayan dari Sumatera Barat khususnya
Sasak Kabupaten Pasaman. Banyak manfaat yang didapat dari pemanfaatan teknologi
rumpon ini antara lain :
(1).
Daerah penangkapan dapat ditentukan sejak awal,
(2).
Meningkatkan hasil tangkapan,
(3).
Meningkatkan pendapatan pemilik rumpon,
(4).
Meningkatkan pendapatan nelayan, dan
(5).
Mengurangi pemakaian bahan bakar minyak.
Ada
tiga hal yang menyebabkan ketertinggalan nelayan Sumatera Barat di dalam
memanfaatkan teknologi rumpon ini antara lain :
(1).
Kurangnya kesadaran nelayan di dalam pemanfaatan teknologi rumpon,
(2).
Modal yang dimiliki oleh nelayan di dalam penyediaan rumpon dengan armada
penangkapan yang lebih maju cukup terbatas, dan
(3).
Kurangnya perhatian pemerintah terutama dinas terkait di dalam mengadopsi dan
mengembangkan teknologi rumpon ini.
Spesifikasi
dan Konstruksi Alat Tangkap Purse Seine
Tipe
purse seine yang digunakan dalam penelitian ini tergolong tipe Amerika
berbentuk empat persegi panjang dengan tubuh jaring terdiri atas sayap (wing),
kantong (bunt), dan badan (body).
Panjang
jaring adalah 750 meter dan dalam 120 meter (2400 mata) dengan ukuran jaring 2
inch.
Ukuran
purse seine yang lebih panjang dapat meningkatkan hasil tangkapan terutama
untuk menangkap ikan perenang cepat, maksudnya adalah bahwa ukuran purse seine
yang semakin panjang, maka ikan akan lebih kecil memperoleh kesempatan untuk
melarikan diri. Hal ini juga
ditekankan
oleh Rumeli (1976), menyatakan bahwa untuk menangkap ikan perenang cepat
seperti Tuna dan Tongkol dibutuhkan ukuran purse seine yang lebih panjang.
Kapal
purse seine dari Sibolga yang dioperasikan di perairan Sumatera Barat ini
mempunyai ukuran yang berbeda dengan kapal purse yang ada di Sasak yang
berukuran LOA (panjang total) 18,5, LOA (lebar total) 3,80 dan Depth (dalam)
2,5 meter, material dari kayu dengan mesin penggerak yang digunakan adalah
mesin Fuso 180 PK dan jumlah ABK 20 orang (Putrayadi, 1990). Hal ini
berarti kapal purse seine dari Sibolga (Sumatera Utara) yang beroperasi di
perairan Sumatera Barat mempunyai ukuran yang lebih besar bila dibandingkan
dengan kapal purse seine yang ada di Sasak. Ada lima hal yang menyebabkan
nelayan Sibolga (Sumatera Utara) menggunakan kapal yang berukuran besar bila
dibandingkan dengan Sasak (Sumatera Barat) antara lain adalah ;
(1)
daerah pemasangan rumpon dan pengoperasian alat tangkap purse seine adalah di
perairan laut bebas dengan jarak 25-180 mil atau waktu tempuh 8-12 jam yang
mampu menghadapi desakan arus dan gelombang atau badai yang besar,
(2)
lama operasi penangkapan yaitu maksimal sepuluh hari sehingga dengan demikian
kapal harus dapat menampung persediaan kebutuhan selama kegiatan menangkap
maupun hasil tangkapan yang diperoleh dari kegiatan menangkap tersebut,
(3)
kapal harus dapat menangani jaring yang cukup besar dengan menggunakan tenaga
manusia yang sedikit mungkin,
(4)
kemanan nelayan dapat terjamin dan mampu menghilangkan kerja keras dan
meletihkan.
SPESIFIKASI KAPAL PURSE SEINE
1. Kapal
dengan ukuran panjang 28,83 m, lebar 7,70 m, dalam 2,10 m, GT 88 ton, dengan
material kayu.
2. Mesin,
mesin utama merek Nissan diesel berkekuatan 370 PK, mesin lampu merek fuso
berkekuatan 120, mesin air merek Mitsubishi berkekuatan 70 PK.
Perlengkapan
tambahan yang dianggap penting dalam pengoperasian alat tangkap purse seine ini
adalah lampu, fish finder, sampan atau perahu kecil, boom, roller dan tangguk.
Jenis
dan Jumlah Ikan Hasil Tangkapan
Jenis
ikan yang tertangkap umumnya adalah ikan pelagis, perenang cepat dan umumnya
hidup bergerombol seperti ikan Cakalang (katsuwonus pelamis), Tuna (Thunnus
sp), dan Tongkol (Euthynnus sp). Menurut Raharjo dan Bahar (1988),
mengatakan bahwa salah satu pergerakan Tuna yang penting dalam rangka
keberhasilan penangkapan adalah sifat Tuna yang bergerak menuju termoklin yang
merupakan daerah yang kaya akan manakan di samping mempunyai salinitas yang
tinggi (28-40 %), penyebarannya di Samudera Hindia meluas 30ยบ LS ke Utara dan
Timur Afrika hingga Barat Australia. Dari hasil penelitian Dewi (2002),
bahwa jenis ikan hasil tangkapan purse seine selain jenis Tuna adalah Alu-alu (Sphyraena
sp), Kembung perempuan (Rastrelliger negletus), Kembung
lelaki (Rastrelliger kanagurta), Layur (Thriciurus sp),
Selar (Selaroides sp), Cumi-cumi (Loligo spp), Sotong (Sepia spp),
dan Beronang (siganus sp).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar