Analisis
Perbandingan Produktivitas Usaha Penangkapan Ikan Rawai Dasar (Bottom Set Long
Line) dan Cantrang (Boat Seine) di Juwana Kabupaten Pati
Rawai
dasar (Bottom set long line) merupakan alat tangkap yang cocok digunakan
di perairan Indonesia, karena wilayah perairan yang luas dan kaya akan berbagai
ikan dasar. Alat tangkap Cantrang (Boat seine) juga digunakan untuk
menangkap ikan-ikan demersal. Akan tetapi tingkat pemanfaaatan ikan antara satu
kawasan dengan kawasan perairan lain tidaklah sama. tingkat produktivitas
perikanan tangkap dengan menggunakan alat tangkap Rawai dasar (Bottom set
long line) dan Cantrang (Boat seine) masih rendah di wilayah ini,
oleh karena itu diadakan penelitian ini.
Setiap
usaha penangkapan ikan dengan menggunakan alat tertentu akan selalu
menginginkan keuntungan yang dapat berlangsung terus menerus Rawai dasar (Bottom
set long line) dan Cantrang (Boat seine) merupakan alat tangkap yang
ditujukan untuk menggantikan alat tangkap trawl yang terjadi tahun 1980,
dihapuskan dan tidak boleh dioperasikan, karena merupakan alat tangkap yang
tidak ramah lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dan
membandingkan tingkat produktivitas dan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai
total dari hasil tangkapan serta tingkat keuntungan usaha penangkapan pada alat
tangkap Rawai dasar (Bottom set long line) dan Cantrang (Boat seine)
di perairan Juwana, Pati.
Biaya
penyusutan merupakan pengurangan nilai dari faktor produksi tahan lama yang
diakibatkan oleh waktu dan pemakaian. Pada usaha penangkapan Rawai dasar (Bottom
set long line) dan Cantrang (Boat seine) yang merupakan faktor
produksi tahan lama adalah kapal, mesin kapal, alat tangkap, alat bantu dan
peralatan lainnya. Berdasarkan data yang didapat, bahwa biaya investasi yang
paling besar adalah usaha perikanan dengan menggunakan alat tangkap rawai dasar
(Bottom Set Long Line).
Besarnya
biaya investasi tersebut, paling besar adalah untuk pengadaan kapal, disusul
kemudian alat tangkap untuk Rawai dasar (Bottom set long line) dan mesin
untuk Cantrang (Boat seine), selanjutnya alat bantu. Lalu, rata-rata
biaya penyusutan yang dikeluarkan oleh usaha penangkapan dengan kapal Rawai
daasar (Bottom set Long Line) lebih
besar daripada kapal Cantrang (Boat Seine).
Ini dikarenakan para juragan kapal Cantrang (Boat Seine) lebih memilih membeli kapal second daripada kapal baru,
sehingga biaya yang dikeluarkan lebih sedikit.
Alat
tangkap yang digunakan kapal Rawai dasar (Bottom set long line) juga
mengalami penyusutan lebih besar daripada Cantrang (Boat seine), hal ini
diakibatkan karena mata pancing dalam pengoperasian seringkali hilang oleh
adanya arus yang besar. Sehingga harus sering mengganti dengan mata pancing
yang baru. Biaya total merupakan keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk
menghasilkan produksi yaitu hasil penjumlahan dari biaya tetap dan biaya tidak
tetap. Besarnya biaya total (input) pada usaha penangkapan alat tangkap
Rawai dasar (Bottom set long line) dan Cantrang (Boat seine).
Biaya total usaha alat tangkap Cantrang (Boat seine) lebih besar
daripada usaha alat tangkap Rawai dasar (Bottom set long line). Hal ini
disebabkan oleh biaya operasional dan biaya perawatan Cantrang (Boat seine)
lebih besar karena cara operasi penangkapan Cantrang (Boat seine)
ditarik dari atas kapal sehingga memerlukan bahan bakar yang banyak untuk
menggerakan 2 mesin dan perawatan terhadap mesin yang cepat rusak karena
menggunakan bahan bakar minyak tanah dan banyaknya nelayan melakukan operasi
penangkapan (trip) dalam satu tahun.
Faktor
yang mempengaruhi nilai total hasil tangkapan Rawai dasar (Bottom set Long Line) dan Cantrang (Boat Seine) adalah biaya operasional dengan nilai elastisitas
produksi. Produktivitas yang dihitung dari alat tangkap Rawai dasar (Bottom
set long line) dan Cantrang (Boat seine) ini meliputi produktivitas
per unit alat, per ABK dan per trip penangkapan. Keuntungan yang diperoleh dari
kedua alat tangkap tersebut lebih menguntungkan Rawai dasar (Bottom set long
line) dibandingkan alat tangkap Cantrang (Boat seine), tapi
produktivitas yang diperoleh Cantrang (Boat seine) lebih tinggi jika
dibandingkan dengan Rawai dasar (Bottom set long line). Hal ini
dikarenakan jumlah trip dalam 1 tahun pengoperasian alat tangkap Cantrang (Boat
seine) lebih banyak jika dibandingkan dengan Rawai dasar. Dan keuntungan
yang diperoleh oleh usaha penangkapan Cantrang (Boat seine) lebih banyak
daripada keuntungan yang diperoleh usaha penangkapan Rawai dasar (Bottom set
long line). Ini dikarenakan penerimaan Cantrang (Boat seine) lebih
besar dibandingkan dengan Rawai dasar (Bottom set long line). Sedangkan
biaya total yang dikeluarkan oleh Cantrang (Boat seine) lebih sedikit
jika dibandingkan dengan Rawai dasar (Bottom set long line).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar