Sabtu, 22 September 2012

Untukmu yang Tersayang


Untukmu yang tersayang,
ketika segala penat sedang menyiksa, aku disini untuk hilangkan semua .
ketika waktu semakin mengejarmu untuk selesaikan pekerjaanmu, aku disini siap menemanimu .
ketika segala amarah menghampirimu, aku disini siap untuk padamkan api amarahmu, walaupun sebenarnya aku tahu amarah itu karenaku .

untukmu yang terkasih,
ketika lelahmu datang, aku siap jadi tempat bersandar .
ketika bosanmu menghampiri, aku siap untuk mencari hal baru untuk jadi hiasan perjalanan kita .
dan ketika pengertianmu mulai lenyap, aku siap untuk mengertimu selamanya walau aku tahu segala rasa lelah, bosan dan amarahmu hanya karenaku .

untukmu, beribu maaf yang terucap, derasnya airmata yang jatuh mungkin memang tidak akan berarti dibandingkan segala pengertianmu, perhatianmu, kasih sayangmu, yang kini ada didalam diriku dan masih sangat kurasakan .
tapi aku bukanlah yang sempurna yang bisa mengerti tanpa kau bicara .
entah kapan aku bisa menjadi yang kau minta, entah kapan aku bisa menjadi wanita sempurna dengan segala kesabaran, pengertian serta kasih sayang untukmu tanpa ada lagiluka yang harus ciptakan dan entah kapan aku mengerti arti perjuangan untuk tetap bertahan dengan kesalahan yang aku perbuat .

air mataku memang tak mampu mengubah segalanya .
tapi setidaknya hanya air mata yang bisa berkata jujur akan perasaan dan membuatku lega tanpa adanya hiburan .
kata maafku memang lebih tak ada artinya, tapi setidaknya aku selalu berusaha menahan segala perasaanku untuk menunda amarahku dan memilih berucap maaf atas segala kekesalanku padamu .
kesabaranku memang tak seberapa, tapi hanya ini yang baru bisa aku lakukan untuk mengertimu dan membuatku lebih bisa belajar untuk segala rintangan diantara kita .
pengertianku memang tak pernah terasa, namun aku akan terus menembus dinding hatimu agar kamu bisa merasakan segala kebahagiaan bersamaku .

menahan segala perasaan untuk menghindar dari segaa pertengkaran mungkin terdengar hal yang lebihtidak ada artinya 
namun ini ternyata tak lebih mudah daripada mengerti arti bungkammu terhadap aku .
rasa lelah yang sama-samakita rasakan aku jadikan bukti bahwa kita sama-sama berjuang dan berusaha lebih mengerti arti perjuangan untuk tetap bertahan .
tanpa adanya kesempurnaan, namun melengkapi adalah hal yang lebih sempurna dalam hubungan kita 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar