Kamis, 20 September 2012

Selulosa


MAKALAH KIMIA ORGANIK

SELULOSA



Disusun Oleh :
Ayu Sekartini (H1G011017)

JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2012



BAB I
PENDAHULUAN
Selulosa merupakan senyawa organik dengan rumus (C6H10O5)n, sebuah polisakarida yang terdiri dari rantai linier dari beberapa ratus hingga lebih dari sepuluh ribu ikatan β(1→4) unit D-glukosa.
Selulosa merupakan komponen struktural utama dinding sel dari tanaman hijau, banyak bentuk ganggang dan Oomycetes. Beberapa spesiesbakteri mengeluarkan itu untuk membentuk biofilm. Selulosa adalah senyawa organik yang paling umum di Bumi. Sekitar 33% dari semua materi tanaman adalah selulosa (isi selulosa dari kapas adalah 90% dan dari kayu adalah 40-50%). Selulosa tidak dapat dicerna oleh manusia, hanya dapat dicerna oleh hewan yang memiliki enzim selulase.
Selulosa adalah unsur struktural dan komponen utama dinding sel dari pohon dan tanaman tinggi lainnya. Senyawa ini juga dijumpai dalam tumbuhan rendah seperti paku, lumut, ganggang, dan jamur. Serat alami yang paling murni ialah serat kapas, yang terdiri dari sekitar 98% selulosa.
Selulosa merupakan β-1,4 poli glukosa, dengan berat molekul sangat besar. Unit ulangan dari polimer selulosa terikat melalui ikatan glikosida yang mengakibatkan struktur selulosa linier. Keteraturan struktur tersebut juga menimbulkan ikatan hidrogen secara intra dan intermolekul.

BAB II
PEMBAHASAN
Selulosa mendominasi karbohidrat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan hampir mencapai 50% karena selulosa merupakan bagian yang terpenting dari dinding sel tumbuh-tumbuhan. Selulose ditemukan dalam tanaman yang dikenal sebagai microfibril dengan diameter 2-20 nm dam panjang 100-40000 nm).
Selulosa adalah unsur struktural dan komponen utama dinding sel dari pohon dan tanaman tinggi lainnya. Senyawa ini juga dijumpai dalam tumbuhan rendah seperti paku, lumut, ganggang, dan jamur. Serat alami yang paling murni ialah serat kapas, yang terdiri dari sekitar 98% selulosa.
Selulosa merupakan β-1,4 poli glukosa, dengan berat molekul sangat besar. Unit ulangan dari polimer selulosa terikat melalui ikatan glikosida yang mengakibatkan struktur selulosa linier. Keteraturan struktur tersebut juga menimbulkan ikatan hidrogen secara intra dan intermolekul.
Beberapa molekul selulosa akan membentuk mikrofibril yang sebagian berupa daerah teratur (kristalin) dan diselingi daerah amorf yang kurang teratur. Beberapa mikrofibril membentuk fibril yang akhirnya menjadi serat selulosa. Selulosa memiliki kekuatan tarik yang tinggi dan tidak larut dalam kebanyakan pelarut. Hal ini berkaitan dengan struktur serat dan kuatnya ikatan hidrogen.
Aplikasi Selulosa dan Produk Turunannya
Selulosa merupakan pembentuk struktur dinding sel tumbuhan. Selulosa bersifat tidak dapat dicerna oleh manusia sehingga berfungsi sebagai sumber serat yang membantu memperlancar defakasi. Bagi manusia, fungsi selulosa sebagai serat banyak sekali keuntungannya, antara lain memperlancar buang air besar, dan dapat menghindarkan dari berbagai penyakit seperti haemorrhoid (ambeyen), divertikulosis, kanker pada usus besar, appendicitis, diabetes, penyakit jantung koroner dan obesitas.
Penggunaan terbesar selulosa di dalam industri adalah berupa serat kayu dalam industri kertas dan produk kertas dan karton. Pengunaan lainnya adalah sebagai serat tekstil yang bersaing dengan serat sintetis. Untuk aplikasi lebih luas, selulosa dapat diturunkan menjadi beberapa produk, antara lain Microcrystalline Cellulose, Carboxymethyl cellulose, Methyl cellulose dan hydroxypropyl methyl cellulose. Produk-produk tersebut dimanfaatkan antara lain sebagai bahan antigumpal, emulsifier, stabilizer, dispersing agent, pengental, dan sebagai gelling agent. Aplikasi selulosa beserta produk turunannya disajikan pada Tabel 9.
Tabel 9. Aplikasi selulosa beserta produk turunannya
Aplikasi
Cellulose derivative*
Fungsi
Construction materials (plasters, filler, pastes)
MC, HEMC, HPMC, CMC, HEMCMC
water retention capacity, stability under load, adhesive strength
Paints
CMC, HEC, HEMC,HPMC, HEMCMC
stability of suspension, thickening, film formation, wetting
Paper manufacture
CMC, HEC, HEMC, HPMC
agents for binding and suspending, sizing aids and stabilizers
Textile industry (sizes, textile printing dyes)
CMC, MC, HPMC, CMSEC
adhesive and film-forming properties, thickening, soil release
Polymerization
HEC, HPC, HPMC
protective colloid, surface activity
Drilling industry ,mining (drilling fluids)
CMC, CMSEC, HEC, HPC, HPMC
water retention, flow characteristics, surface activity
Detergents
CMC, HEMC, HPMC
anti-redeposition power, wetting ability, suspending and emulsifying agents
Engineering (extrusion, electrode construction, ceramic sintering)
MC, HPC, HPMC
friction reduction, water retention, enhanced ignition processes
Cosmetics (creams, lotions, pharmaceuticals (ointments, gels, shampoos), tablets, coated tablets)
CMC, MC, HEC, HEMC, HPMC
thickeners, binding, emulsifying and stabilizing agents, film formation, tablet disintegrants
Foodstuffs (sauces, milkshakes, bakery products)
CMC, HPMC, MC
thickeners, binding agents, stabilizers and emulsifiers

BAB III
KESIMPULAN
Selulosa mendominasi karbohidrat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan hampir mencapai 50% karena selulosa merupakan bagian yang terpenting dari dinding sel tumbuh-tumbuhan. Selulose ditemukan dalam tanaman yang dikenal sebagai microfibril dengan diameter 2-20 nm dam panjang 100-40000 nm).


DAFTAR PUSTAKA
Lehninger, Albert L.1982. Dasar-Dasar Biokimia. Erlangga: Jakarta.
Roswieem, Anna P. dkk. 2006. Biokimia Umum. Institut pertanian Bogor: Bogor.
Wahjudi, dkk. 2003.Kimia Organik II.Malang: UM Press.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar